Minggu, 02 Maret 2014

Keledai "Kembali Berjumpa"

selamat pagi sahabat sahabat Sang Governor, sumpahhh,, udah lama tak berjumpa dengan sahabat sahabatku yang luar biasa ini,,,,,,,,
bagaimanakah hari hari sahabat selama kita tak berjumpa????? Sang Governor berharap dan berdoa semoga sahabat selalu dalam lindunganNya. amiinn

sahabat sahabatku yang tercinta, kali ini Sang Governor meminta maaf sebanyak-banyaknya sebab telah begitu lama tidak bersapaan dengan sahabat sahabat semua, hal ini dikarenakan sesuatu tugas yang berhubungan dengan perkuliahan Sang Governor sehingga Sang Governor tidak bisa berjumpa dengan sahabat sahabat semua.......

dan pada hari ini,,,Sang Governor memohon doa dari sahabat sahabat semua agar masa masa sibuk di tingkat akhir perkuliahan ini dapat diberi kemudahan dan kelancaran sehingga melahirkan sebuah keberhasilan, amiiinnnn

sahabatku yang tercinta, kali ini juga Sang Governor ingin sedikit kembali berbagi pengalaman, cerita dan mungkin bisa menjadi sebuah motivasi untuk sahabat sahabatku,,,,simak baik baik ya sahabat sahabat Sang Governor............ :)



Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.
Akhirnya si petani memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun – ditutup karena berbahaya), jadi tidak berguna untuk menolong si keledai.
Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.
Ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.
Tetapi kemudian semua orang takjub karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur. Si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan.Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.
Sementara si petani dan tetangga-tetangganya terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga mengguncangkan badannya dan melangkah naik.
Segera saja semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri.
Mungkin kehidupan ini terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari “sumur” (kesedihan, masalah, dll) adalah dengan mengguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari “sumur” dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan. Setiap masalah/ujian bukanlah beban, tapi jadikanlah satu batu pijakan untuk melangkah dan melompat ke level yang lebih tinggi.
Percayalah, kita dapat keluar dari “sumur” yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah.
index 
salam rindu dari Sang Governor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar