sahabat Sang Governor dimanapun kalian berada, semoga kalian selalu dalam keadaan sehat semua,, aminnnn,,,
apakah kalian mengerti dengan arti sebuah ketulusan?
kali ini Sang Governor ingin sedikit bercerita tentang arti ketulusan hati..
semoga kalian tergolong kepada orang orang yang tulus dalam mencintai pasangan kalian,,,,
selamat membaca coretan aku yaa,,,
Kembali berusaha memahami arti kehidupan ini. Mencoba mempelajari serta
merenung atas segala permasalahan untuk mendapatkan solusi. Mencoba
untuk mengeluarkan percikan ilmu yang terkandung di bali semua perintah
yang terjadi. Dan berusaha menggali misteri- misteri yang masih
terpendam, serta mengeluarkannya dalam bentuk serpihan- serpihan ilmu
agar mudah dipahami.
‘Ketulusan’.., Sebuah kata yang sering kali diucapkan kita kepada orang-
orang yang kita sayangi, orang tua kepada putra- putrinya, seseorang
kepada kekasih atau pasangannya, dll. Tapi tahukah kalian apa arti
‘Ketulusan yang Sebenarnya’..?
Arti ‘Ketulusan yang Sebenarnya’ adalah sikap perhatian, selalu ingat,
dan mau memberikan apapun kepada orang lain dengan ikhlas, “walaupun
orang yang kita sayangi tersebut sudah tidak ada di Dunia ini”. Kata ini
sangat mudah diucapkan, tapi sangat sulit untuk dibuktikan. Saya ambil
contoh demikian, jika kelak kita sudah meninggal tentu banyak sekali
teman- teman, sanak saudara, dan keluarga yang melayati kita.
Namun, apa yang mereka lakukan setelah itu.? Jika setelah meninggal,
kemudian teman- teman kita langsung lupa begitu saja kepada kita, itu
bukan ketulusan namanya. Namun, jika setiap hari mereka senantiasa ingat
dan selalu mengirimkan doa- doanya untuk kita yang sudah meninggal,
itulah yang disebut ‘Ketulusan yang Sebenarnya’. Jadi ‘ketulusan yang
sebenarnya’ dibuktikan dengan perlakuan orang- orang yang masih
menyayangi kita, ‘walaupun kita sudah tidak ada’.
Mulai sekarang, cobalah untuk bilang kepada orang tua, kekasih/ pasangan
Anda, dan kepada orang- orang yang mencintai Anda. Katakanlah : “Jika
kamu memang benar- benar tulus menyayangi dan mencintaiku, maka
buktikanlah ketulusanmu itu saat aku sudah tidak ada’. Tetap lah untuk
selalu ingat dan mengirimkan doa- doamu untuk ku”.
Ini tingkatannya jauh lebih tinggi, karena ketulusan di Dunia ini akan
terputus saat seseorang telah meninggal. Namun dapat disambung lagi,
ketika orang- orang yang mencintai kita senantiasa ingat dan mengirimkan
doa- doanya untuk kita. Mereka lah yg kelak akan menjadi penolong kita
di Dunia jika kita sudah meninggal. Dan jangan salah, jika orang yg
meninggal tersebut mendapatkan tempat yang layak di SisiNya, insyaAllah
ia juga bisa mendoakan kita yang masih hidup di Dunia ini. Saya yakin
pemberian dari pasangan kita, teman2, atau orang tua kita yang berupa
rumah, perhiasan, mobil, dll tidak mungkin akan menemani kita di alam
kubur. Namun, dengan pemberian berupa kiriman- kiriman doa oleh orang2
yang senantiasa mencintai kita di Dunia, saya yakin bisa menemani dan
memberikan kesejukan bagi kita untuk menjalani hari demi hari di Alam
kubur.
Selain doa dari teman- teman kita, Ada lagi yang bisa menolong kita
kelak pada hari akhir. Jika mulai sekarang kita berusaha membiasakan
berkumpul dengan orang- orang shalih, biasa mengikuti majelis- majelis
dzikir, Pengajian, dll. InsyaAllah kelak di Akhirat kita akan disatukan
dan dikumpulkan kembali dengan orang- orang tsb, kita tidak akan
kebingungan dan sendirian, kita akan saling mencari dan bergandengan
tangan dengan orang- orang shalih tsb. Maka perkuatlah hubungan tersebut
ketika kita masih hidup..“Ketulusan yang Sebenarnya tidak hanya di
Dunia, tapi juga menyambung sampai ke Akhirat’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar